Mamuju Tengah – 37 Kerukunan yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah hadir memberi masukan dalam Forum Komunikasi Masyarakat Pemersatu Antar Kelompok (Forkompak) bertempat di Aula Kantor Bupati Kamis 02/20/2023.
Menurut laporan Ketua Panitia, Muh. Ilyas bahwa kondisi Kabupaten Mamuju Tengah yang masyarakatnya beragam, ditunjang dengan Sumber Daya Alam yang sangat potensial, sehingga menyebabkan karakter dan perilaku masyarakat yang berpotensi berubah, sikap yang cenderung unggul dari kelompok lainnya.
Dengan adanya gejala dan kondisi seperti keberagaman etnis, maka diharapkan bisa hidup berdampingan dan bersama merawat serta menjaga perbedaan dalam Bingkai Lalla Tassisara.
Dr H. Arsal Aras mengatakan kegiatan ini penting bagi Kabupaten Mamuju Tegah karena terdapat keaneka ragaman suku dan budaya yang berbeda-beda seperti kita kenal Lalla Tassisara.
“Forum ini luar biasa dapat mempertemukan 37 kerukunan yang ada di Mamuju Tengah, dengan berbagai macam kultur budaya dan agama bisa hidup berdampingan, ”ucapnya.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Lanjut ia menyampaikan bahwa kita ingin agar Kabupaten Mamuju Tengah terhindar dari isu-isu atau informasi yang dapat memecah belah kerukunan sehingga dapat menghambat pembangunan di daerah kita ini.
“Jangan mudah menerima informasi-informasi yang dapat memanaskan atau memecah kelompok yang ada di Mamuju Tengah, ” ungkapnya.
Diforum ini diharapkan pemikiran kita semua, dan menjadi tujuan digagasnya untuk menjalin silaturahmi antar kerukunan yang ada di Mamuju Tengah.
Sementara Kapolres AKBP Amri Yudhi mengunkapkan betapa pentingnya dibentuk wadah seperti ini, sebagaimana diketahui Mamuju Tengah adalah Indonesia mini, yang terdiri dari keberagaman suku.
Ia memandang keragaman itu indah, karena perbedaan dari sisi budaya, suku bahkan agama yang berbeda membuat kita jadi satu yaitu warga Mamuju Tengah.
“Kita harus membangun Mamuju Tengah menjadi suatu daerah yang maju seperti Daerah - daerah lain.
Ia mengintruksikan bahwa kemajuan tidak akan tercapai tanpa adanya keamanan dan begitu pula keamanan tidak akan tercapai apabila kita berkelompok atau dikotak-kotakkan oleh sebab itu dengan adamya forum ini kita dapat bersatu.
“ Apabila suatu saat ada permasalahan jangan diselesaikan di jalanan atau dilapangan tapi kita selesaikan diforum , kita utamakan kedamaian dan persatuan , ” Terangnya.
Terpantau forum tersebut dibuka oleh Wakil Bupati H.Muh. Amin Jasa, ia menyampaikan agar kegiatan tersebut dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi membangun kebersamaan dan memperkokoh toleransi dalam bingkai Lala tassisara.
“Ini hal yang luar biasa, kita terpanggil untuk mempersatukan persepsi dalam rangka menjadikan perbedaan menjadi sebuah kekuatan yang besar, mewujudkan pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, ” ungkap Wakil Bupati dalam sambutan.
Peran dan fungsi forum komunikasi hendaknya senantiasa mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang kita hadapi, sehingga konflik sosial dapat kita hindarkan.